About

Semoga Bermanfaat


Alat terapi kanker temuan ilmuwan Indonesia CTECH Labs Edwar Technology, lembaga riset yang berafiliasi dengan Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia, mulai diujicobakan di India.
imageHumas MITI Muarif dalam penjelasannya di Bogor, Senin, mengatakan, tim peneliti CTECH Labs Edwar Technology yang dipimpin Dr Warsito P Taruno memulai tes klinis di Chennai, India.

Warsito yang baru saja kembali dari India, dalam penjelasannya menyebutkan, tes klinis tahap awal dilakukan di Rumah Sakit Apollo, Chennai, yang mempunyai jaringan rumah sakit terbesar di India, meliputi lebih dari 800 rumah sakit.
 
"Menurut keterangan manajemen RS, pasien mereka bisa mencapai 17 juta orang per tahun. Itu baru dari satu rumah sakit," kata Warsito. 

RS Apollo, Chennai, merupakan salah satu Rumah Sakit yang memberikan layanan kesehatan paling modern di dunia dengan pasien yang datang dari berbagai belahan dunia seperti Amerika, Eropa, dan Asia.

Dalam kunjungannya ke India, Warsito melakukan pemaparan tentang penemuan alat terapi kanker berbasis elektro statis di depan tim dokter dan kepala Litbang RS Apollo di Chennai.

Dalam kesempatan tersebut, Warsito yang memimpin tim peneliti dari lembaga penelitian yang berpusat di Tangerang, Banten, tersebut juga memaparkan hasil uji coba terhadap tidak kurang dari 50 pasien kanker dari berbagai daerah Indonesia.

Paparan itu juga dihadiri oleh Dr Sankar Srinivasan, seorang "certified board doctor" dari Amerika Serikat yang mempunyai hak memberikan rekomendasi sertifikasi dari otoritas makanan dan obat Amerika (FDA/Food and Drug Administration), dan juga seorang dokter konsultan unit gawat darurat dari Kanada, kata Warsito.

Menurut Warsito, tes klinis di India itu akan memakan waktu sekitar enam bulan yang hasilnya akan menjadi bahan untuk mengajukan sertifikasi dari FDA.
 
Selain dengan RS Apollo Chennai, katanya, sedang disiapkan pula tes klinis di empat kota India lain, yang melibatkan 10 dokter onkologi India, di mana hasilnya akan dipaparkan pada konferensi dokter onkologi India bulan Maret 2012.
   
Warsito juga memaparkan hasil temuan terbaru yaitu alat pemindai 4D Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) untuk kanker payudara.

Alat pemindai ini mampu melakukan pemindaian secara "real time" dan volumetrik terhadap pasien yang mengidap kanker payudara, dan mampu membedakan secara jelas antara kanker ganas dan tumor jinak berdasarkan sifat kelistrikan yang ditampilkan oleh citra 4D ECVT.

"Temuan ini dan alat terapi kanker yang berbasis teknologi listrik statis yang sama akan menjadi ’breakthrough’ (terobosan) di bidang kedokteran," kata Dr Sankar dan tim dokter RS Apollo lainnya seperti dikutip Warsito.
  
Ia menambahkan, tes klinis juga akan dilakukan dalam waktu dekat di Dubai dan Kuala Lumpur, Malaysia, serta  Indonesia.
  
Terutama, kata dia, untuk kasus kanker yang khusus tes klinis akan dilakukan di Indonesia dan ditangani langsung oleh tim dari Edwar Technology bekerja sama dengan sebuah rumah sakit besar di Jakarta.
  
Pasien dari India dan negara lain akan dikirim langsung ke Jakarta untuk mendapatkan terapi dan pengamatan data klinis di Indonesia.
  
Alat pemindai 4D ECVT yang saat ini hanya ada di fasilitas riset CTECH Labs, Tangerang yang merupakan sarana yang sangat penting dalam pengambilan data klinis uji coba alat terapi kanker karena mampu melakukan pemindaian dengan kecepatan sangat tinggi dan "real time" secara volumetrik.
 
MITI adalah sebuah LSM yang menghimpun para ilmuwan dan teknolog Indonesia, baik yang berkiprah di Indonesia maupun berbagai belahan dunia lainnya.
  
Berbagai riset kini tengah dilakukan oleh CTECH di bawah bimbingan Warsito P Taruno, yang merupakan ketua umum MITI. (abd)

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Comments