About

Semoga Bermanfaat

Melepas kepenatan usai menghadapi serangkaian ujian Tes Pencerah Nusantara (PN) yang menguras pikiran dan tenaga, kami Tujuh sekawan peserta tes PN angkatan kedua memanfaatkan waktu yang singkat sebelum berpisah bertolak ke kampung halaman masing-masing.
Peserta Tes Pencerah Nusantara Angkatan II Tanggal 26 Juni 2013
Kami yaitu Ardi Rombe seorang Dokter Umum dari Kalimantan, Syamikar Baridan Syamsir seorang perawat asal Makassar, Yusnita Usman seorang apoteker asal Makassar, Hasirun seorang epidemiolog asal Kota Baubau, Andhika seorang epidemiolog asal Makassar, Juleha seorang apoteker asal Jogjakarta, Farida seorang Perawat asal Bandar Lampung.
Di stasiun Gondangdia (Foto : Hasirun)

Ada beberapa dari kami yang baru pertama kali meninjakkan kaki di Kota Besar, Jakarta, sebut saja Run. Walaupun buta arah, namun petualangan tetap berlanjut berkat "petunjuk arah" bang Ardi dan Mbak Farida yang sudah berpengalaman di Jakarta.

Petualangan kami bermula menjajaki jalur Kereta Api mulai dari stasiun Gondangdia menuju stasiun Tanah Abang untuk membuktikan dengan mata kepala sendiri harga miring yang ditawarkan di pasar Tanah Abang. Petualangan hingga sampai ke stasiun Tanah Abang sangat berkesan, betapa tidak kami harus berlari-larian menuju kereta yang hitungan menit akan berangkat, yah anti telat. Sesampainya di Pasar, kami harus berdesak-desakan untuk mendapatkan barang yang diinginkan, saking padatnya pengunjung pasar terserbut.

Usai dari pasar Tanah Abang, langkah kami terus berlanjut. Sasaran selanjutnya yaitu Monas, salah satu icon pariwisata Indonesia. Di Monas kami menghabiskan waktu sambil bercerita pengalaman masing-masing, hal itu lebih mendekatkan persahabatan kami yang baru saja dimulai saat tes Pencerah Nusantara tanggal 26 Juni 2013.
Syam dan Nita sedang beli baju di
sekitar Monas (Foto : Hasirun)
Pengalaman bersama itu sangat kami nikmati."Biar sensasinya dapat gitu nikmati suasana kota Jakarta, kan ada cerita tuh kalo harus bercapek-capean naik kereta, lagian kalo bersama-sama ngak terasa jauhnya jalan yang ditempuh,"ungkap Leha.

Usai menikmati kebersamaan, kami pun bertukat nomor Hp agar komunikasi kami tetap berlanjut, walau nantiya terpisah antara lautan. Setelah bersapa dan salam perpisahan, saatnya kami berpisah dan bergegas menuju bandara untuk bertolak ke daerah asal masing-masing. Dibalik kebersamaan kami itu, kami berharap bisa lolos pada tes kedua PN angkatan kedua ini, dan bisa berjumpa lagi "7 Sekawan".(Run_Art)

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Comments