About

Semoga Bermanfaat

Surveilans sangat penting untuk diterapkan dengan betul di Puskesmas. Mengapa tidak? Surveilans ibarat intel di wilayah kerjanya yang memiliki tugas menganalisis secara sistematis dan terus menerus  terhadap penyakit dan masalah-masalah kesehatan. Seorang petugas surveilans juga harus mampu mendeteksi kondisi yang memperbesar risiko terjadinya peningkatan dan penularan penyakit serta masalah-masalah  kesehatan tersebut agar dapat melakukan tindakan  penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses  pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan maupun masyarakat.
Petugas surveilans harus mampu memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai morbiditas dan mortalitas beberapa penyakit menular terpilih di wilayah kerjanya dengan melihat trend kejadian penyakit menggunakan pola WTO (waktu, tempat dan orang).
Saat kejadian kasus di wilayah kerjanya, petugas surveilans langsung melakukan penyelidikan epidemiologi untuk menelusuri dan mencari informasi faktor risiko dan riwayat pasien dalam kurung 1 x 24 jam. Saat penyelidikan epidemiologi petugas surveilans harus melibatkan kader dan pemerintah setempat agar kewaspadaan dini bisa disadari oleh mereka. Berikut beberapa pertanyaan yang bisa mejadi referensi petugas surveilans saat melakukan PE (atau membaca form kuesioner PE masing-masing penyakit):
Orang:
1.      Golongan umur yang terkena?
2.      Berapa jumlah kasus? Apalagi KLB ini sangat penting?
3.      Siapa saja kontak (keluarga, teman dll) yang pernah ditemui oleh penderita penyakit menular selama masa penularan?
4.      Berapa jumlah anggota keluarga dalam rumah, adakah anak kecil yang rentan tertular?
5.      Bagaimana socio-ekonomi demografi penderita? (pendidikan, ekonomi dll)
6.      Apa penyakit yang diderita?
7.      Bagaimana perilaku risiko pasien/kasus?
8.      Apakah anak diimunisasi dan sering dibawa ke Posyandu?
9.      Adakah genangan air dan jentik nyamuk disekitar pasien?

Waktu:
1.     Kapan trend penyakit mulai meningkat? Bisa saja dikaitkan dengan faktor cuaca misalnya DBD.
2.     Minggu atau Bulan berapa saja terjadi peningkatan kasus? Ini sangat berguna untuk kasus-kasus KLB.
3.     Adakah unggas yang mati mendadak?
Tempat:
1.     Dimana lokasi kasus tinggal?
2.     Desa/RW/RT mana saya yang banyak terjadi kasus?
3.     Bagaimana kondisi lingkungan sekitar kasus penyakit menular?
4.     Dimana lokasi bersekolah?
5.     Kemana saja pasien/kasus bepergian sebelum sakit?
10.   Harus tau Tugas Pokok Surveilans
Pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi
11.   Melakukan penyuluhan dan upaya pencegahan
Berbicara mengenai Mutu Surveilans di Puskesmas, ada beberapa indikator yang harus dipenuhi yaitu:
1.     Simplicity
Suatu kerangka atau alur sistem surveilans, mencakup struktur yang mudah dan sederhana sewaktu dioperasikan.
a.     Jumlah dan jenis informasi yang diperlukan dalam penegakan diagnosis
b.     Jumlah dan jenis data yang diperlukan dalam suatu masalah kesehatan
c.      Jumlah instansi yang menerima laporan kasus.
d.     Tingkat integrasi dengan sistem lainnya.
e.     Cara pengumpulan data dan alur pelaporan data.
f.       Ketersediaan dana dan sumber daya manusia.
g.     Kebutuhan akan pelatihan staf
h.     Cara mengelola data
i.       Cara penyebarluasan laporan kepada pemakai informasi
j.       Waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan informasi kasus hingga mengebarluaskan laporan surveilans.
k.      Uji laboratorium mudah untuk dilakukan.
2.     Flexibility
Kemampuan sistem surveilans untuk menyesuaikan dengan perubahan situasi atau informasi yang dibutuhkan tanpa diikuti dengan peningkatan kebutuhan biaya, waktu dan tenaga secara signifikan.
3.     Acceptability
Menggambarkan penerimaan terhadap suatu sistem atau kemauan orang lain dan instansi di dalam maupun di luar sistem untuk berpartisipasi dan bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan sistem surveilans tersebut. Atribut ini dinilai dari:
a.     Tingkat partisipasi subjek maupun instansi terhadap sistem.
b.     Diseminasi informasi.
c.      Kelengkapan laporan
4.     Sensitifity
Tingkat kemampuan suatu sistem dalam memperoleh informasi yang akurat, yaitu kemampuan mendeteksi adanya wabah dan memonitor kecenderungan perubahan terhadap angka kejadian suatu penyakit. (CDC, 2001).
5.     Timeliness
Tingkat kecepatan atau keterlambatan diantara tahap pelaksanaan surveilans (CDC, 2001).
6.     Kualitas Data dan Stabilitas
Menggambarkan kelengkapan dan validitas data yang terkumpul. Kualitas data dapat dilihat dari presentase jawaban yang kosong dan tidak tahu pada formulir surveilans. Disini dilihat kemampuan petugas surveilans untuk menggali informasi factor risiko sedalam mungkin.
7.     Positive Predictive value
Banyak kasus yang ditemukan oleh petugas surveilans namun setelah di crosscheck ternyata bukan kasus tersebut. Indikator ini melihat sejauh mana kemampuan surveilans menangkap proporsi populasi yang dikonfirmasi dan benar-benar sebagai kasus.
8.     Representatif
Menggambarkan secara akurat kejadian suatu kejadian kesehatan dalam periode waktu tertentu, distribusi kejadian menurut tempat, orang dan waktu
Next
This is the most recent post.
Posting Lama

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Comments