About

Semoga Bermanfaat


Jakarta, Sumber kebahagiaan antara satu orang dengan yang lain tentu berbeda-beda. Ada yang bilang kebahagiaan terbesar itu ketika memiliki anak atau menghabiskan waktu bersama orang-orang tercinta. Tapi sebuah survei mengatakan yang paling membuat orang bahagia justru berkumpul bersama teman-teman.

Fakta-fakta ini digali tim peneliti dari London School of Economics (LSE) dari sejumlah pengguna ponsel pintar yang diminta meng-install sebuah aplikasi khusus bikinan peneliti untuk mengetahui kadar kebahagiaan partisipan selama tiga tahun periode studi.

Aplikasi yang dimaksud diberi nama The Mapiness, dirancang khusus oleh George MacKerron bersama LSE. Cara kerjanya adalah dengan mengirimkan sinyal 'ding' pada para pengguna dengan interval acak, setelah itu responden ditanyai tentang seberapa bahagia dan rileks diri mereka saat itu, termasuk apa yang mereka sedang lakukan dan dengan siapa.

Namun yang dimasukkan ke dalam data pengamatan adalah jawaban yang diberikan responden maksimal satu jam setelah aplikasinya mengirimkan sinyal. Sejak diluncurkan, terhitung ada 50.000 orang yang diketahui mengunduh aplikasi ini sejak tahun 2010 dan tercatat ada tiga juta respons yang masuk dari pengguna.

Lalu apa saja yang berhasil disimpulkan peneliti dari survei ini? Sebagian besar responden terlihat lebih bahagia ketika bersama teman-temannya daripada dengan keluarganya. Sebab rata-rata mood responden meningkat hingga lebih dari 8 persen ketika mereka tengah berkumpul bersama teman-temannya, namun moodnya justru menurun 5,9 persen saat berduaan dengan pasangan.

Begitu pula saat menemani anak, kebahagiaan responden hanya meningkat sebesar 1,4 persen. Tapi ini lebih baik daripada peningkatan mood sebesar 0,7 persen yang terjadi ketika responden bersama klien atau pelanggan di tempat kerja.

Tapi aktivitas yang dikatakan paling membuat responden bahagia adalah bercinta alias seks karena dapat meningkatkan mood hingga rata-rata 14 persen. Kendati begitu, peneliti kurang yakin dengan temuan ini karena orang-orang tak mungkin memegang ponselnya saat bercinta.

Kemudian aktivitas lain yang dianggap memberikan kebahagiaan tertinggi pada responden diantaranya menonton teater atau konser; mengunjungi pameran, museum atau perpustakaan; berolahraga dan berkebun.

Sebaliknya, terbaring di tempat tidur karena sakit merupakan hal yang paling membuat responden tertekan dan menurunkan mood mereka hingga 20,4 persen. Bekerja atau belajar juga menurunkan tingkat kebahagiaan responden sebesar 5,4 persen.

Selain itu, dari survei ini terungkap bahwa orang yang bekerja di rumah dua kali lebih bahagia daripada pekerja kantoran dan pria diketahui tak sebahagia wanita saat bekerja.

Dari situ juga diketahui bahwa orang-orang yang paling tak bahagia di tempat kerja merupakan orang-orang yang sudah menikah, tapi lain halnya bagi orang-orang yang sudah mempunyai anak karena mereka tak begitu sedih jika harus jauh dari rumah dan bekerja di kantoran.

Secara khusus peneliti melihat bahwa kondisi kerja memberikan refleksi langsung terhadap tingkat kesejahteraan seseorang. Pasalnya dalam survei ini diketahui responden yang berpenghasilan kurang dari 12.000 poundsterling atau sekitar Rp 181 juta per tahun tampak lebih bahagia di tempat kerja ketimbang responden yang penghasilannya lebih tinggi dari itu.

Sedangkan orang yang shift kerjanya sebelum jam enam pagi, setelah jam 6 pagi atau di akhir pekan dua kali lebih tidak bahagia dibandingkan orang yang jam kerjanya lebih stabil di siang hari.

"Meski orang-orang berpikir positif tentang penghasilannya ketika diminta merefleksikan nilai dan makna hidupnya, tapi sebenarnya hal ini juga menunjukkan besarnya tekanan dan stres yang mereka hadapi," terang peneliti Alex Bryson kepada Sunday Times. Demikian dikutip dari Daily Mail, Senin (1/7/2013).

Berikut kompilasi hasil survei yang digelar di Inggris tersebut.
Apa yang membuat orang bahagia:
1. Keintiman/berhubungan seksual (14,2 persen)
2. Menonton teater/pertunjukan tari/konser (9,3 persen)
3. Berkunjung ke pameran/musem/perpustakaan (8,8 persen)
4. Berolahraga (8,1 persen)
5. Berkebun/bertani (7,8 persen)
6. Bernyanyi (6,9 persen)
7. Ngobrol/bersosialisasi (6,4 persen)
8. Melihat pemandangan/alam (6,3 persen)
9. Jalan-jalan/mendaki (6,2 persen)
10. Berburu/memancing (5,8 persen)
11. Minum alkohol (5,7 persen)
12. Melakukan hobi/seni dan kerajinan (5,5 persen)
13. Meditasi/aktivitas relijius (4,9 persen)
14. Menonton pertandingan olahraga (4,4 persen)
15. Mengasuh anak/bermain dengan anak-anak (4,1 persen)

Apa yang membuat orang kurang bahagia:
1. Membaca (1,5 persen)
2. Mendengarkan ceramah/pidato (1,4 persen)
3. Mencuci/berdandan (1,2 persen)
4. Tidur/beristirahat/bersantai (1,1 persen)
5. Merokok (0,7 persen)
6. Browsing internet (0,6 persen)
7. SMS-an/berkirim email/terlibat dalam media sosial (0,6 persen)
8. Melakukan pekerjaan rumah tangga (-0,7 persen)
9. Bepergian/travelling (-1,5 persen)
10. Menghadiri meeting/seminar/kelas (-1,5 persen)
11. Bertindak sebagai admin/keuangan/mengorganisasi sesuatu (-2,5 persen)
12. Menunggu/mengantre (-3,5 persen)
13. Mengurus atau membantu lansia (-4,3 persen)
14. Bekerja/belajar (-5,4 persen)
15. Terbaring di tempat tidur karena sakit (-20,4 persen)


Sumber : health.detik.com

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Comments